Senin, 26 Juli 2010

AGAMA.................!!!


Di suatu pagi seorang gila berlari ke pasar lalu berteriak:"Aku mencari Tuhan ! Aku mencari Tuhan". Orang lalu berkerumun menontonnya. "Memangnya, Tuhan pergi ke mana, Dia lari atau pindah rumah?" Tanya seorang penonton di pasar itu sinis. Orang gila itu menatap tajam semua orang yang monontonya di pasar itu lalu bertanya "Coba [terka] kemana Tuhan pergi? Tak ada jawaban. Orang gila itu menjawab sendiri "Aku mau mengatakan kepada kalian. Kita telah membunuhnya. Ya kita semua telah membunuhnya!"

Kisah diatas hanyalah metaforika Nietszche (1844-1900), filosof proklamator kematian Tuhan di Barat. Metafora ini tentu menjengkelkan. Jangankan membunuh Tuhan, membunuh makhluk saja dianggap jahat. Tapi Nietszche juga jengkel pada sesuatu yang disebut Tuhan. Tuhan baginya hanya ada dalam pikiran. Tuhan tidak wujud diluar sana. Ia memang ateis tulen. Lho, kalau begitu Tuhan yang mana yang ia bunuh? Sebentar!!

Ateisme a la Nietszche bukan tanpa preseden. Orang Barat nampaknya sudah lama gerah dengan agama. "Siapapun yang beragama pasti tidak bebas", kata Nietszche. Agama dianggap mengebiri kebebasan. Dulu menjadi sekuler pun susah, apalagi ateis. Sedikit-sedikit dituduh ateis. Ateis bahkan hampir seperti plesetan dan penghinaan. "Kamu ateis!" sama maksudnya dengan "Kamu anarkis! Kamu komunis!" Ateis malah bisa berarti sifat orang tidak saleh. Munafik, pendosa yang merasa suci, berani dan bangga, bagi John Wingfield adalah ateis. Bagi dramawan Inggeris, Thomas Nashe (1567-1601), ambisius, tamak, rakus, sombong dan pezina termasuk ateis. Lebih menggelikan lagi standar Penyair William Vaughan (1577-1641), tandanya ateis yang nyata adalah menaikkan sewa rumah. Pendek kata semua yang buruk adalah ateis.

Ateis yang agak akademis adalah yang kritis pada teologi Kristen dan institusi gereja. Giordano Bruno (1548-1600), tokoh rasionalis Italia, Pierre Carvin, Pendeta Robinson, pengarang Honest to God, Paul Tillich, pengarang Sytematic Theology, Schleirmacher (1768-1834) tokoh hermenutika adalah pengkritik teologi Kristen dan dianggap ateis.

Ateis yang lebih canggih adalah yang berani menggugat Tuhan. Inkar saja tidak cukup jadi hero. Inkar harus dibumbui caci-maki, jadilah blasphemy. ”Tuhan Yahudi dan Kristen adalah tiran” kata Hegel (1770-1831) dan Kant (1724-1804), karena minta ketaatan penuh. Schoopenhuer (1788-1860) mendahului Nietszche menegaskan tuhan tidak ada. Sesudah Nietszche membunuh tuhan, Rudolf Bultmann, (1884-1976) penulis New Testament and Mythology, memastikan "Tuhan dalam Bible telah mati, kalau tidak sekarat". Tuhan bagi mereka adalah tirani jiwa "the stodgy old tyrant of the soul". Bukan Tuhan agama-agama, karena Ia dianggap sudah tidak ada. Inilah Tuhan yang dibunuh Nietszche itu.

ِMengapa orang Barat bangga dan bernafsu menjadi ateis? Michael Buckley menjawab dengan buku ilmiyah yang ia beri judul At the Origins of Modern Atheism - 1987 - (Asal Usul Kekafiran Modern). Meskipun kafir tapi modern, meskipun modern tapi kafir, mungkin begitu plesetannya. Buckley membahasnya secara analitis, serius dan komprehensif. James E Force memuji buku ini sebagai “big, bold [and] highly readable book”.

Ateisme muncul di awal era modern, kata Michael karena teologi Kristen tunduk pada filsafat (Christian theology becomes subservient to philosophical reason). Biang keladinya adalah pemikir dan filosof yang ia juluki new rationalistic defender of faith atau rationalistic philosophers, seperti Lessius, Mersenne, Descartes (1596-16500, Malebranche, Newton (1642-1727) dan Clarke. Mereka bicara tentang Tuhan tanpa bicara tentang Yesus.

Bukan hanya itu, kata James. Ateisme, wujud juga gara-gara merebaknya gerakan kritik terhadap Bible. Dari sejarah penulisannya, konsepnya tentang Tuhan dan akhirnya eksistensi Tuhan itu sendiri. Pengkritik Bible biasanya berlindung dibawah paham Deisme. Deist percaya pada Tuhan dengan akal, bukan lewat Bible. Tokoh-tookoh Deis Inggeris adalah Spinoza, Bruno, Thomas Hobbes, Richard Simon dan lain-lain. Semuanya adalah tokoh-tokoh rasionalis. David Berman dalam bukunya A History of Atheism in Britain: From Hobbes to Russel, setuju dengan James. Deisme adalah biang keladi ateisme. Ateisme modern lahir karena akarnya diremehkan, dicurigai dan terkadang dianggap sepi oleh para teolog yang merasa terancam.

Ateisme dipicu oleh kebencian terhadap dan kebebasan (liberalisme) dari agama. "Now hatred is by far the greatest pleasure", kata Don Juan. Karena itu banyak cara menjadi kafir. Ada yang inkar Tuhan saja (atheis), ada yang inkar agama saja (infidel) dan ada yang menolak pengetahuan tentang Tuhan dan eksistensiNya sekaligus (agnostic). Ada yang meragukan wahyu Tuhan (skeptic), dan ada yang menolak Bible sebagai wahyu Tuhan (deist). Tapi ada juga yang menolak wahyu secara intelektual, yaitu disbeliever. Untuk yang minat inkar Tuhan dengan akal dan hatinya, ia bisa memilih cara unbeliever. (lihat The New International Webster Comprehensive Dictionary.hal. 1177). Banyak jalan menjadi kafir.

Dalam Islam kakufuran itu satu paket. Kufur pada rukun yang manapun tepat kafir. Sebab satu rukun berkaitan dengan rukun yang lain. Dalam al-Qur'an inkar Allah (al-Nahl 106-107), inkar pada ayat-ayat Allah (Israil 98; Maryam 73), atau menolak wahyu yang diturunkan (Muhammad 9; al-Hajj 72), adalah kafir. Malah beriman pada Allah tapi kufur pada Nabi (al-Nisa' 150-151), sama saja, tetap kafir.

Lucunya Muslim juga terigiur shopping menu ateisme. Fovoritnya adalah menu skeptic, disbeliever dan agnostic. Iman pada al-Qur'an di Lauh Mahfuz, tapi skeptik pada al-Qur’an yang diturunkan. Mensucikan maknanya tapi melecehkan huruf dan mushafnya. Ngaku beriman tapi ragu apakah bisa memahami Allah, mirip doktrin credo et intelegam. Jika mahasiswanya berani bertanya ”mana epistemologi Tuhan?” dosennya malah dengan arogan menulis tesis ”Menggugat Wahyu Tuhan”. Jika di Barat memprotes gereja melahirkan ateisme, disini malah ada yang memprovokasi, ”agar maju tirulah Protestan!” Maksudnya agar maju hujatlah tradisi agama (sunnah). Supaya bisa menapaki thesis Weber dari Protestan menjadi kapitalis.

Jadi persepesi James benar. Ini adalah fenomena intelektual modern (modern intellectual phenomenon), bukan keagamaan atau sosial. Problemnya ada pada cendekiawan. Intelektualitas diadu dengan religiusitas, filsafat dengan teologi dan agama dengan sains. Mestinya kompromistis, integratif alias tawhidi. Tapi masalahnya, konsep tawhid tidak built in dalam teologi agama itu. Dalam buku Dialog between Theology and Philosophy, kalimat pertama yang ditulis adalah keraguan Tertulian ”Apa ya yang bisa dikongsi antara Athena dan Jerussalem, antara Akademi dan Gereja? Jawabnya tidak ada dan karena itu dialog antara teologi dan filsafat berbahaya.

Memang para teolog tidak siap dialog, kata Karen Armstrong dalam A History of God. Tapi filosof dan saintis terus menggugat dan memberangus agama. Motonya mudah ”Bicaralah ilmu apa saja asal jangan membawa-bawa Tuhan”. Kalau bicara Tuhan dalam sains anda salah kamar. Sorry sir, this is a science not theology! Teori-teori Ludwig Feurbach, Karl Marx, Charles Darwin, Friedrich Nietszche dan Sigmund Freud pun tidak memberi ruang untuk Tuhan. Arnold E Loen lalu menulis buku Secularization, Science Without God. Dunia ini bagi saintis adalah godless (tanpa tuhan). Sains yang bicara Tuhan ia tidak obyektif lagi. Here we must disagree, tulis Arnold tegas. Baru sekuler saja sudah menyingkirkan Tuhan, apalagi ateis. Tapi karena teolog terpojok, maka stigma "kamu ateis!" bisa berimplikasi "kamu saintis!" Itulah modern atheism.

”Tuhan” di Barat ternyata tidak hanya dihabisi di gereja-gereja, tapi juga di kampus-kampus. Mungkin karena tidak ada ilmu dalam teologi akhirnya tidak ada tuhan dalam ilmu (godless). Jadi ateis dizaman modern adalah ateis epistemologi. Orang menjadi ateis bukan hanya karena lemah iman, tapi juga salah ilmu. Ilmunya tidak menambah imannya. Epistemologinya tidak teologis dan teologinya tidak epistemologis. Dalam Islam, hati yang tak berzikir adalah mati, dan otak yang tidak bertafakkur akan kufur. Jika beriman pada Tuhan adalah fitrah semua insan, maka ketika Nietszche membunuh Tuhan - dalam hati dan pikirannya – sejatinya ia telah membunuh fitrahnya sendiri. Jadi Nietszche benar-benar telah melakukan bunuh diri spiritual, spiritual suicide. Subhanallah.

Senin, 19 Juli 2010

musik...???? menurt anda....





































Kok bisa-bisanya ya ribuan saudara-saudara kita dengan sukarela ikut berjingkrak-jingkrak oleh ajakan orang kafir dengan alunan musik yang keras...

Anehnya kita sudah tau orang yang ngajak itu pada gak beres semua... (suka mabok lah, tatoan lah, dll) tapi kita tetep aja ikut seneng dan kagum akan musik mereka yang gak menambah keimanan sama sekali...

Udah bayarnya mahal... desak-desakan... pengap... syukur gak mati konyol gara2 keinjek...

coba pikir... bukan kah itu sia2... ya gak?

Sedangkan ngaji yg penuh barokah, gratis, kadang dapet makan, tempatnya bersih, dapet ilmu yang bermanfaat, e cuman dikit banget yang datang...
n' kalo di ajak ke ngaji pasti pada alesan yg aneh2... segitu beratkah dunia?

Bukan masalah beratnya dunia...
tapi jerangkong udah keenakan bersemayam dalam dada...

atau hati yang sakit... yg butuh di sikat pakai sikat besi...
Betapa bodohnya kita......

Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya yang setia sampai hari kiamat...

Jazakro,,, banget buat semua saudara-saudara ku yg telah membantuku menemukan keindahan dalam Islam...
I LOVE JOKAM. . . . .!!!

ternyata pacaran ada manfaatnya loh...!!!



Ini menurut pengalaman pribadi beberapa manusia yang saya jumpai di internet...
ada beberapa sih.... + dari berbagai sumber juga..... :D hehehehe........ Semoga bisa membuka mata hati kita....

hayah.... kelamaan langsung aja deh.... ^_^ (sengaja biar gak ketahuan isinya duluan...)

ini dapet dari kompas http://64.203.71.11/kompas-cetak/0308/15/muda/492927.htm
silahkan baca sendiri.... kayak e yg jawab juga merasakan nikmatnya pacaran tuh.... =))

dari : http://acmy.id.or.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=73&Itemid=53
"pacaran itu gak gitu-gitu banget deh, asal kita aja yang bisa bawa dirinya gimana, toh dalam al-quran gak ada dijelaskan tentang pacaran, hadis juga gak ada, bonafitnya kalo kita pacaran satu institusi bisa saling tolongi kalau lagi kesusahan, belajar juga seru, banyak lagi deh ,so pacaran itu baik atau ngak depands on the person." >> cape' deh...

"Pcaran...siapa bilang gak boleh...Boleh lah asal udah nikah...Pacaran yg berpahala ntu udah nikah...." >> ini baru bener.... :D

dari : http://armandmaulana.blogspot.com/2007/11/manfaat-pacaran.html
  • bikin kantong duit kita jadi makin tipis
  • pikiran kita terpaku oleh sidia
  • bikin pusyink
  • rib3t
  • ada asyikna juga cie...
  • cape klauw ci dia selingkuh mlu
  • bkyin pulsa qtqa "bengkak"
  • DOSA >> di anggep remeh.... :-?
dari: http://www.dudung.net/index.php?naon=depan&action=detail&id=381&cat=4
wah ini baru seru... baca semuanya yah.... insyaAllah pasti paham.... ini akhir kata dari situs itu...

Menertawakan pacaran
Sobat muda muslim, kalo melihat teman-teman kamu yang pacaran, kita suka geli dan lucu lho. Kita tertawa. Bener. Abisnya, teman remaja yang aktivis berat pacaran adalah tipe manusia yang suka ngakalin gitu lho. Sebab, alasan-alasan utama mereka berpacaran justru semuanya klise. Intinya, semua itu cuma direkayasa untuk melegalkan aktivitas baku syahwat terlarang itu. Bener. Kagak bohong!

Oke deh, singkat kata, bagi kamu yang masih aktif pacaran, segera melakukan pembenahan; putusin aja pacar kamu. Pelajari Islam. Yakinlah, Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kamu. Nggak usah ragu, jodoh di tangan Allah, bukan di tangan hansip (maksudnya kalo kamu kepergok lagi �begituan� sama hansip, he..he..he..).

Bagi kamu yang belum terjun ke dalam aktivitas ini, hindari segala peluang yang bakal menyeret kamu ke dalam pergaulan bebas ini. Pelajari Islam, sering hadir di pengajian, dan bertemanlah dengan anak-anak sholeh di sekolah dan lingkungan tempat tinggalmu. Insya Allah itu bakal meredam keinginan kamu terhadap aktivitas gaul bebas yang emang berbahaya dan dosa itu.

Firman Allah Swt: �Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS an-N�r [24]: 30).

Sobat, pacaran adalah salah satu pemenuhan yang salah dari naluri mempertahankan jenis. Sebab, pemenuhan dan penyaluran yang sah menurut Islam adalah dengan menikah. Sabda Rasulullah saw.: �Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung� (HR Bukhari)

Jadi, jangan pada nekat pacaran ya? Pacaran itu nggak ada manfaatnya sama sekali. Kalo pun mungkin ada �manfaat�, tapi itu biasanya cuma diukur dengan penilaian hawa nafsu kita, bukan berdasarkan aturan Allah Swt. Kalo kamu nekat pacaran? Huahaha� udah kuno, norak, dosa lagi. Amit-amit deh. Tinggalin ya..!?

Apa kurang jelas???? klo kurang, coba ngaji... ikuti dah smua tuntunan dan ajarannya,, InsyaAllah pasti jelas.....

Klo masih kurang jelas coba dah tanya langsung kemubaligh/ot nya, dia pasti bakal ngejelasin. .

Kalo masih kurang jelas juga... enaknya gmna wes...??? :-?

>>> kenapa saya bisa ngomong kayak gini ya? padahal beberapa hari yg lalu.... ....??? T-T apa karena itu?
jawabnya : iya,,,,,,,, InsyaAllah karena itu... itu jalan yang di tunjukan Allah kepada saya....
Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin.......
Ajzkrh_
Mohon maaf klo ada kata yang kurang berkenan....
by_Arya055

Senin, 12 Juli 2010

muda/i SUMBAR 2010...


Ass,w,w,,,,,
Ni da sedikit oleh-oleh crita dari CAI 2010 untuk para Jokamers smua. .
Semua dah berlalu,
Smuanya dah berakhir,
9-11 Juli 2010 yang melelahkan, 3 hari penuh kami selaku panitia telah mengadakan acara yang terbilang sukses, yang ni acara mungkin telah ditunggu-tunggu oleh banyak muda/i Sumatera Barat, n' kota Padang khususnya..
Emang banyak kekecawaan yang terjadi diantara kita, bukan hanya peserta, kami selaku panitia juga sangat kecewa dengan hasil keputusan yang harus diterima, acara yang seyogyanya akan diadakan dioutdorr(Alam Lepas), yaitu tepatnya diPagaruyuang, Sumatera Barat, namun sayang sekali, kerena sesuatu dan lain hal,
dengan sangat terpaksa kami harus menyelenggarakan acara tersebut diMasjid daerah Miftahulhuda..
emang sangat jelas terlihat, antusiasme peserta sangat berkurang, yang awalnya kami perkirakan peserta mencapai 200 orang, ternyata karena diadakan dimasjid peserta hanya 100 orang lebih-kurang. Namun demikian kami selaku panitia dan juga selaku pengurus muda/i dearah sangat bersyukur kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara CAI 2010,
Adapun terselenggaranya acara ini juga tidak luput dari peran serta rekan muda/i skalian, terutama pengurus dan seluruh panitia, mungkin kalian pengen tau pemain belakang layar yang juga turut mensukseskan acara ini, berikut:
-Ketua
Rahmad Mulyomisseno
-Wakil ketua
Beni Rahman
-Bendahara
Gerhana Surya
-Sekretariat
Ranie Wijaya
Rahmatul ulya
Tanya Ramadhani
Tiara Budi Bestari
-Perlengkapan
Eko Ryanto
Teuku Ahmad Fajar Karyadi
M. fikri
Dkk
-Konsumsi
Abdul Hafidz
Darmansyah
Dkk
-Dokumentasi
Hendro Nalapraya
Dan sluruh panitia yang yang turut andil..

Acara ini juga terbilang sukses, karena bukan hanya CAI yang dapat kami selenggrakan, kami juga menambahkan acara UNIK(Usia Nikah), kami menyajikan acara ini disela-sela CAI, dan antusiasme mereka cukup positif..
Eh,, Djokamers smua dah dulu ya, ntar kapan2 saya sambung lagi,,
Alhamdulillahi Jazakhumullaho Hoiroh..
Wass...

created Teuku_